Cesc Fàbregas, lahir pada 4 Mei 1987 di Arenys de Mar, Spanyol, adalah salah satu gelandang paling berpengaruh dalam sepak bola modern. Perjalanan kariernya mencerminkan perpaduan antara bakat alami, kecerdasan taktis, dan kepemimpinan di lapangan.
SPORTSKEEDA
Awal Karier dan Arsenal
Fàbregas memulai kariernya di akademi La Masia milik FC Barcelona sebelum direkrut oleh Arsenal pada usia 16 tahun pada tahun 2003. Debutnya di tim utama terjadi pada musim 2004-2005, di mana ia menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk klub tersebut.
Selama delapan musim bersama Arsenal, ia mencatat 212 penampilan dan 35 gol, serta memenangkan Piala FA pada tahun 2005.
Pada tahun 2011, Fàbregas kembali ke Barcelona dengan nilai transfer sekitar £35 juta. Bersama klub masa kecilnya, ia meraih berbagai gelar, termasuk La Liga, Copa del Rey, Piala Dunia Antarklub FIFA, Piala Super UEFA, dan dua Piala Super Spanyol.
Chelsea dan Kesuksesan di Liga Inggris
Tahun 2014 menandai kembalinya Fàbregas ke Liga Inggris, kali ini bersama Chelsea dengan biaya transfer sekitar £30 juta. Di bawah asuhan José Mourinho, ia menjadi pemain kunci dalam meraih dua gelar Premier League, satu Piala FA, satu Piala Liga, dan satu Liga Europa. Selama empat setengah musim, ia mencatat 138 penampilan dan 15 gol.
Monaco dan Akhir Karier Bermain
Pada Januari 2019, Fàbregas bergabung dengan AS Monaco di Ligue 1. Setelah tiga tahun di Prancis, ia pindah ke klub Italia, Como, pada tahun 2022. la mengakhiri karier bermainnya pada tahun 2023 setelah 17 penampilan bersama Como.
Karier Internasional
Fàbregas melakukan debut untuk tim nasional Spanyol pada Maret 2006 dan mengumpulkan 110 caps serta 15 gol hingga 2016. la berperan penting dalam era keemasan Spanyol, membantu tim memenangkan Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. Salah satu momen paling berkesan adalah assist-nya kepada Andrés Iniesta dalam final Piala Dunia 2010.
Setelah pensiun, Fàbregas memulai karier kepelatihannya di Como sebagai pelatih tim U-19 pada tahun 2023. la kemudian diangkat sebagai pelatih kepala tim utama pada Juli 2024. Di bawah kepemimpinannya, Como berhasil meraih sembilan kemenangan dari 32 pertandingan dan berada di posisi ke-13 Serie A, lima poin di atas zona degradasi. Kemenangan 1-0 atas Torino membawa mereka 12 poin dari zona degradasi dengan enam pertandingan tersisa, mendekatkan mereka pada keamanan di liga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami membutuhkan admin,bantu kamim untuk memperbesar anggota manchunian & manchuniangel.
Komen di bawah dengan menyertakan :
Nama :
E-mail :
Dan kirimkan foto tentang Manchunian atau MU ke Misrani_motri@yahoo.co.id