Sudah 15 bulan berlalu sejak
Manchester United memenangkan
gelar ke-20 Liga Premier sepanjang
sejarah mereka.
Memang United masih merupakan
klub yang tersukses secara komersial
di dunia. Mereka memiliki salah satu
stadion terbesar di Liga Premier.
Tetapi nyatanya kesuksesan sebuah
klub bukanlah dinilai dari sejarah dan
uang yang mereka dapatkan,
melainkan dibangun dengan pondasi
permainan mereka di atas lapangan.
Sesuatu yang telah hilang dari United
selama musim lalu.
Menyambut musim yang baru bergulir
ini, salah satu legenda United
akhirnya angkat bicara dan curhat.
Paul Scholes mengakui bahwa ia
“takut” dengan masa depan
Manchester United sambil
menegaskan United butuh lima
pemain baru lagi untuk menghindari
hal yang lebih buruk terjadi.
Legenda Old Trafford itu
mengungkapkan bagaimana ia
mendesak klub untuk membeli
Francesc Fabregas dari Barcelona
(yang sekarang bermain di Chelsea)
dan Toni Kroos dari Bayern Munich
(sekarang di Real Madrid) pada
musim lalu. Namun, akhirnya United
tidak mendapatkan bahkan salah satu
saja dari mereka.
Ia mengaku ia takut klub telah jatuh
ke tingkat yang menempatkan mereka
di bawah Manchester City, Chelsea,
Arsenal, dan Liverpool di Liga
Premier.
Scholes mengatakan, “Saya
mengkhawatirkan United. Saya benar-
benar takut mereka jatuh dengan cara
yang sama yang Liverpool lakukan
pada tahun 1990-an.”
“Apa yang mereka butuhkan? Lima
pemain. Bukan lima pemain potensial,
tetapi lima pemain berpengalaman.
Lima pemain yang tepat yang bisa
membalikkan situasi.”
Jika kita harus menuruti kemauan
Scholes ini, rasanya lima pemain
memang terlalu banyak. Tapi Scholes,
yang menulis di Independent.co.uk,
memilih lima pemain tersebut: Mats
Hummels, Raphael Varane, Sami
Khedira, Xabi Alonso, dan Angel di
Maria.
Melihat lima nama mentereng di atas,
tentunya kita menyeritkan dahi. Apa
United punya uang sebanyak itu? Apa
Xabi Alonso mau bermain untuk
United dan mengkhianati hatinya
yang di Liverpool? Dan banyak
pertanyaan lainnya. Tapi Scholes
tentu punya alasan-alasannya
sendiri.
Lini Belakang
Dari belakang, United telah
mendapatkan Marcos Rojo. Melihat
kualitasnya, Rojo bisa bermain
sebagai bek tengah kiri maupun
wing-back kiri. Tapi United memang
butuh satu sosok pemimpin di
belakang.
Phil Jones mungkin memiliki
spesifikasi ini, tapi ia belum benar-
benar matang untuk menjadi seorang
pemimpin.
Pada sistem 3-5-2, Jones dan Chris
Smalling tidak pernah terlihat benar-
benar solid. Pada pertandingan
melawan Swansea misalnya, bek-bek
United benar-benar terekspos oleh
permainan fisik dari Wilfried Bony.
Sementara Tyler Blackett sudah dalam
jalur yang benar untuk menjadi bek
kelas atas bersama United. Tapi, lagi-
lagi patut diakui bahwa United butuh
bek tengah berpengalaman, seorang
sosok pemimpin seperti Nemanja
Vidic atau Rio Ferdinand. Maka dari
itu Hummels adalah pemain yang pas.
Jika mengincar Hummels menjadi
sesuatu hal yang sangat sulit bagi
United, sebenarnya United bisa
mendapatkan alternatif pemain
berspesifikasi mirip yang lebih murah.
Ia adalah Ron Vlaar.
Kapten Aston Villa ini telah menjadi
sosok pemimpin di klubnya dan juga
yang paling penting, ia menjadi
komando utama tiga bek tengah di
tim nasional Belanda besutan van
Gaal selama Piala Dunia 2014. Van
Gaal bisa saja beralih kepada
alternatif terdekat ini.
Bek tengah pemimpin lainnya yang
bisa United incar mungkin juga tidak
jauh dari pemain akademi United di
masa lalu, ia adalah kapten Stoke
City, Ryan Shawcross. Tapi untuk
menjaga kualitas United, Shawcross
adalah alternatif paling terakhir jika
Hummels atau Vlaar gagal
didatangkan.