Kisah Angel Di Maria yan akan Menyentuhmu

Kisah Angel Di Maria akan menyentuhmu ✍️

"Saat saya tiba di Benfica, pada usia 19, saya nyaris tidak bermain selama dua musim. Ayah saya berhenti bekerja untuk pindah ke Portugal bersamaku, dan dia harus dipisahkan oleh lautan dari ibuku. Ada malam-malam ketika aku mendengarnya di telepon bersama ibuku, dan dia menangis karena dia sangat merindukannya.

Terkadang, itu tampak seperti kesalahan besar. Saya tidak memulai, dan saya ingin berhenti dan kembali ke rumah.

Kemudian Olimpiade 2008 mengubah seluruh hidupku. Argentina memanggil saya untuk bermain untuk tim meskipun saya tidak memulai untuk Benfica. Aku tidak akan pernah melupakan itu. Turnamen itu memberi saya kesempatan untuk bermain dengan Leo Messi, makhluk luar angkasa, jenius. Itu adalah yang paling menyenangkan yang pernah saya miliki bermain sepak bola. Yang harus kulakukan hanyalah berlari ke ruang angkasa. Saya akan mulai berlari, dan bola akan tiba di kaki saya. Seperti sihir.

Mata Leo tidak bekerja seperti matamu dan mataku bekerja. Mereka melihat sisi ke sisi, seperti manusia. Tapi dia juga bisa melihat dunia dari atas, seperti burung. Saya tidak mengerti bagaimana itu mungkin.

Kami mampu mencapai final melawan Nigeria, dan itu mungkin hari yang paling luar biasa dalam hidup saya. Untuk mencetak gol memenangkan medali emas untuk Argentina... Anda bahkan tidak dapat membayangkan perasaan itu.

Anda harus mengerti, saya berusia 20 tahun, dan bahkan tidak bermain untuk Benfica. Keluarga saya terpisah. Saya berada pada saat putus asa sebelum Argentina memanggil saya untuk turnamen itu. Hanya dalam dua tahun, saya memenangkan medali emas, saya mulai bermain untuk Benfica, dan kemudian saya dipindahkan ke Real Madrid.

Itu adalah momen kebanggaan bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh keluarga saya dan untuk semua teman dan rekan tim saya yang mendukung saya selama bertahun-tahun. Mereka bilang ayah saya pemain sepak bola yang lebih baik dari saya, tetapi lututnya patah ketika masih muda, dan impiannya mati. Mereka bilang kakek saya lebih baik dari dia, tetapi kedua kakinya kehilangan kecelakaan kereta, dan impiannya meninggal.

Mimpiku hampir sekarat berkali-kali. ' - Ángel Di Maria