Inilah alasan kegagalan Moyes di
United menurut Rio Ferdinand.
Mantan pemain Manchester United, Rio
Ferdinand mengklaim bahwa David
Moyes sama sekali tak tahu apa yang
dibutuhkan seorang pelatih kala
menangani tim sebesar Manchester
United.
Seperti diketahui, pelatih asal
Skotlandia tersebut didepak dari
jabatannya pada bulan April lalu
setelah rentetan hasil buruk.
Imbasnya, akhir musim lalu Setan
Merah hanya finish di posisi ketujuh di
klasemen akhir.
Menurut Ferdinand, Moyes telah
menghabiskan terlalu banyak waktu
untuk mengkhawatirkan lawan mereka
daripada fokus pada kekuatan tim
sendiri.
"Setiap kali sebelum pertandingan, dia
membuat sebuah poin penting yang
ditunjukkannya dalam sebuah video
betapa bisa berbahayanya tim lawan,"
ujarnya.
"Ada begitu banyak perhatian atas hal
itu sehingga itu membuat khawatir.
Anda mendengar begitu banyak
pemain yang mengeluh, "saya tak tahu
apa yang dia inginkan". Dia membuat
saya meragukannya dalam segala
hal," tandasnya.
Inilah alasan kegagalan Moyes di United
Van Gaal Tak Akan Membangun Tim Berdasarkan Pemain Bintang
Detik.com_Tiga bulan lebih sejak kedatangan Louis van Gaal, Manchester United belum benar-benar melakukan pembelian besar. Pemain bintang yang ditunggu fans The Reds Devils mungkin tidak akan pernah datang karena Van Gaal punya kebijakan tegas terkait pemain bintang.
Sama seperti tahun lalu, MU di musim panas ini digosipkan bakal mendatangkan beberapa pemain top. Selain Toni Kroos, 'Setan Merah' juga sempat dirumorkan tengah membidik Thomas Mueller, Mats Hummels sampai Angel di Maria.
Namun sejauh ini MU terhitung kalem di bursa transfer, mempertimbangkan mereka butuh untuk bangkit setelah musim lalu terpuruk di posisi tujuh. Dari daftar pemain masuk 'cuma' ada Ander Herrera, Luke Shaw dan Vanja Milinkovic.
Meski suporter MU berhadap ada pemain berstatus bintang datang ke Old Trafford, Van Gaal bisa jadi tidak punya keinginan yang sama. Van Gaal menyebut dia lebih suka membangun tim dengan mengoptimalkan pemain yang ada, dan bukan membangun tim untuk menyokong seorang superstar.
"Jika Anda tidak tahu bagaimana mengeluarkan yang terbaik dari masing-masing talenta yang ada di skuat Anda, maka Anda membuang-buang waktu Anda. Saya terus bertanya pada diri saya sendiri - bagaimana caranya saya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain saya? Kenapa satu pemain bisa memberika lebih baik dibanding pemain yang lain? Dan bagaimana sebagai manajer saya bisa memengaruhi itu?" sahut Van Gaal.
"Jika saya ingin membangun tim pemenang, saya harus memastikan masing-masing individu dilatih dengan cara yang sempurna. Jadi saya menghabiskan lebih banyak waktu pada pengembangan individu ketimbang pengembangan tim. Karena akumulasi dari perkembangan yang dicapai masing-masing indvidu akan menentukan sukses tim," lanjut Van Gaal, sebagaimana dicukil dari bukunya yang berjudul My Vision. Demikian dikutip dari Mirror.
Memiliki satu orang pemain bintang yang bisa jadi pembeda di sebut Van Gaal berisiko besar. Jika cedera mendatangi pemain tersebut maka keseimbangan tim bisa terganggu
Itulah kata Manchester United,bagaimana Manchunian?
Louis van Gaal
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Aloysius Paulus Maria van Gaal | ||
Tanggal lahir | 8 Agustus 1951 (umur 63) | ||
Tempat lahir | Amsterdam, Belanda | ||
Posisi bermain | Midfielder | ||
Informasi klub | |||
Klub saat ini | Manchester United (Pelatih) | ||
Karier junior | |||
RKSV de Meer | |||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil (Gol) | |
1972–1973 1973–1977 1977–1978 1978–1986 1986–1987 | Ajax Royal Antwerp Telstar Sparta Rotterdam AZ Alkmaar Career | 0 (0) 43 (7) 25 (1) 248 (26) 17 (0) 333 (34) | |
Kepelatihan | |||
1991–1997 1997–2000 2000–2002 2002–2003 2005–2009 2009–2011 2012-2014 2014- | Ajax Barcelona Belanda Barcelona AZ Alkmaar Bayern Munchen Belanda Manchester United | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik. |
Gelar kepelatihan
- 1 x Liga Champions UEFA: 1994-95 (bersama Ajax)
- 1 x Piala Dunia Antarklub: 1995 Intercontinental Cup (bersama Ajax)
- 1 x Piala UEFA: 1991-92 (bersama Ajax)
- 2 x Piala Super UEFA: 1995 (bersama Ajax), 1997-98 (bersama FC Barcelona)
- 4 x Eredivisie: 1993-94, 1994-95, 1995-96 (bersama Ajax), 2008-09 (bersama AZ Alkmaar)
- 1 x KNVB Cup: 1992-93 (bersama Ajax)
- 3 x Johan Cruijff-schaal : 1993-94, 1994-95, 1995-96 (bersama Ajax)
- 2 x La Liga: 1997-98, 1998-99 (bersama Barcelona)
- 1 x Copa del Rey: 1997-98 (bersama Barcelona)
- 2 x Rinus Michels Award (2007, 2009)
- 1 x Bundesliga dan DFB Pokal 2009-10 (FC Bayern Munich)
International Champions Cup
Van Gaal Puji Pertahanan Manchester United
Louis van Gaal telah menangani
Manchester United dalam tiga
pertandingan semenjak ia resmi
mengambil alih kursi pelatih selepas
Piala Dunia 2014 lalu.
Dalam tiga pertandingan pra musim di
Amerika Serikat, dua di antaranya
adalah International Champions Cup
2014, The Red Devils hanya kebobolan
dua gol saja.
Tentu catatan bagus itu tak lepas dari
kinerja pertahanan United yang
langsung mendapatkan pujian dari
sang manajer.
"Pertandingan pertama (La Galaxy)
kami tak kebobolan, pertandingan
kedua (AS Roma), Pjanic mencetak gol
fantastis, lalu sebuah kesalahan kiper
membuat wasit memberi penalti dan
hari ini (Inter) kami kembali tak
kebobolan." terang pelatih Belanda itu
dikutip AFP.
Sementara ini United memimpin
klasemen sementara Grup A di ICC
2014 dengan lima poin.
Manchester United taktik Van gaal belum lengkap tanpa Robben
BEIN SPORTS - Manchester United
Taktik Van gaal belum lengkap
- Van Gaal mengatakan saya sudah
menembus perdelapan final dan itu
pun kerja keras Robben dan kawan-
kawan , klo saya menang di piala
dunia atau gugur , saya akan langsung
merekrut Robben di Manchester United
karna ia adalah pemain yg di butuhkan
Manchester United , tanpa Robben
starategi dan taktik Saya belum
lengkap katanya , Dan saya akan
membawa Robben ke Old Trafford ,
dan memberikan nomor punggung
keramat Manchester United kepada dia
yaitu Nomor 7 - BEIN SPORTS
#Mudah-mudahan_jadi
# GGMU
Pemilik United Tutup Usia
Manchester - Kabar duka datang dari
klub asal Inggris, Manchester United.
Sang pemilik, Malcolm Glazer, tutup usia
di umur 85 tahun akibat penyakit stoke
yang dideritanya sejak tahun 2006.
Kabar mengenai meninggalnya Glazer
diketahui setelah situs resmi klub NFL
Tampa Bay Buccaneer, klub american
football yang juga dimiliki keluarga
Glazer melansir beritanya.
"Perhatian semua orang di Manchester
United tertuju untuk keluarga Glazer
malam ini menyusul kabar bahwa
Malcom Glazer telah meninggal," tulis
pernyataan resmi MU di situs remi klub.
"Staf di Manchester United
menyampaikan bela sungkawa yang
mendalam kepada mereka semua atas
saat-saat yang sulit ini," tambah
pernyataan itu.
Glazer membeli MU pada bulan Mei 2005
senilai 790 juta poundsterling. Sebanyak
90 persen saham dikuasai oleh keluarga
Glazer yang dibagi untuk enam anaknya
dan 10 persen lainnya dijual di bursa
saham.
Sejak dibeli Glazer, MU sudah
mengoleksi lima trofi Liga Inggris, tiga
gelar juara Piala Liga Inggris, lima titel
Community Shields, dan masing-masing
satu gelar juara Liga Champions dan
trofi Piala Dunia Antarklub.
Isu pencalonan Louis van Gaal Kurang Disetujui Oleh G.Neville
Isu pencalonan Louis van Gaal ke Manchester United
mendapat reaksi kurang positif dari
legenda klub, Gary Neville.
Sejauh ini, Manchester United menjaga
tradisi dengan hanya menunjuk
manajer asal Britania Raya. Neville
berharap manajemen menjaga tradisi
tersebut dan memberikan kesempatan
lebih kepada manajer interim, Ryan
Giggs.
"Tak ada yang bisa dipastikan untuk
selanjutnya. Ya, Ryan (Giggs) memang
kurang pengalaman, tetapi dia tahu
betul soal klub sementara Van Gaal
merupakan sosok kawakan meski tak
mengenal Premier League," ulas
Neville kepada Sky Sports .
"Saya pikir manajemen klub
menginginkan sosok berpengalaman.
Namun, secara pribadi saya ingin
melihat manajer asal Britania yang
ditunjuk Manchester United guna
menjaga tradisi," katanya.
Giggs yang ditunjuk sebagai player-
manager sukses melakoni debutnya
dengan brilian kala menggasak
Norwich City 4-0 Sabtu (26/4/2014).
Namun, isu Van Gaal terus menyeruak
seiring kepastian mundur dari Timnas
Belanda usai Piala Dunia 2014.
Poin Utama Konferensi Pers Ryan Giggs Hari Ini
Berikut poin utama konferensi
pers Ryan Giggs hari ini:
- Ketika ditanya soal masa
depannya, Ryan Giggs
menegaskan tidak ada yang
berubah. Fokusnya ada pada 3
laga terakhir musim ini. Ia
mengaku banyak memikirkan
tentang apakah akan terus
bermain atau tidak, tapi
konsentrasinya sekarang
untuk sisa musim ini dan lihat
apa yang akan terjadi di akhir
musim.
- Giggs mengabarkan kalau
Wayne Rooney dan Anders
Lindegaard sedang ada
masalah dengan kesehatan
karena kekebalan tubuh
menurun. Rooney juga
mengalami masalah pada
pangkal pahanya, tapi Wayne
tetaplah Wayne, ia ingin
bermain. Jadi kondisinya akan
terus dipantau dalam 24 jam
ke depan.
- Robin van Persie terlihat
dalam kondisi yang baik.
Terlepas apakah besok terlalu
dini atau tidak untuk
memainkannya, yang pasti
hari ini ia terlihat dalam
kondisi yang sangat baik dan
telah berlatih dengan baik
sepanjang minggu ini.
- Soal laga lawan Sunderland,
Giggs mengaku senang akan
melihat John O'Shea, Wes
Brown, dan Phil Bardsley
kembali ke Old Trafford.
Semua yang telah mereka
berikan buat United tidak akan
pernah dilupakan. Mereka
adalah pemain-pemain
hebat. #mufc
Source: ManUtd.com
CLASS OF 92 HAMBAT LANGKAH VAN GAAL GABUNG MU
*Petinggi klub ingin
mempertahankan Giggs cs
sebagai staf pelatih.
Louis van Gaal menjadi calon
kuat manajer Manchester
United musim depan. Bahkan,
diyakini dia telah menggelar
pembicaraan dengan
manajemen "Setan Merah".
Sayangnya, laporan De
Telegraaf menyebut
kedatangan van Gaal ke Old
Trafford masih mendapat
ganjalan dari Class of 92.
Disebutkan, van Gaal bersedia
menangani MU jika diizinkan
membawa sebagian besar staf
pelatihnya. Setidaknya ada
lima orang yang bakalan
diajak bergabung, termasuk
mantan punggawa Barcelona
yang sekarang menangani tim
belia Twente FC, Patrick
Kluivert.
Namun, para petinggi klub
masih pikir-pikir untuk
memenuhi keinginan tersebut.
Karena, mereka juga berharap
bisa mempertahankan para
pelatih sekarang, khususnya
yang tergabung dalam Class
of 92, seperti Paul Scholes,
Nicky Butt, Phil Neville, serta
Ryan Giggs.
Class of 92 dengan
dikomandoi Giggs saat ini
dipercaya menuntun MU
melakoni sejumlah laga sisa.
Akhir pekan lalu, mereka
bahkan sukses
mempersembahkan
kemenangan 4-0 kala bersua
Norwich City.
Walaupun menjalani debut
gemilang, diyakini petinggi
tidak akan menjadikan Giggs
sebagai manajer tetap. Dia
akan dikembali ke posisi awal
sebagai staf pelatih musim
mendatang.
Wilson,Sang Ayah Tak Yakin Dengan Kemampuan Manager Giggs
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER -
Ayah Ryan Giggs, Danny Wilson
mengatakan bahwa anaknya itu tidak
layak dan tidak akan mampu
menangani Manchester United. Hal
tersebut berkaitan dengan kepercayaan
yang harus dimiliki oleh seorang
manajer.
Wilson mengatakan bahwa Giggs
adalah sosok yang tidak bisa
dipercaya. Hal itu dikarenakan kasus
perselingkuhannya dengan istri
saudara kandungnya sendiri.
"Untuk menjadi seorang manajer, Anda
harus memiliki kepercayaan. Saya
tidak bisa melihat bagaimana para
pemain bisa mempercayainya setelah
apa yang ia lakukan kepada saudara
kandungnya sendiri," tutur Wilson
kepada The Sun.
"Anda tentu menilai seseorang dari
berbagai tindakannya. Jika Anda tahu
bahwa ia bisa menjadi seorang yang
curang, tukang selingkuh, dan
pembohong, bagaimana Anda bisa
mempercayai orang tersebut?"
"Saya tidak bisa mempercayainya
meski ia hanya ingin mandi, apalagi
Manchester United," tutur mantan Atlet
Rugby itu yang sudah berpisah dengan
Ryan Giggs sejak masih kecil karena
orang tuanya bercerai.
Lindegraad Bicara Soal Giggs Sebagai Manager Anyar MU
MANCHESTER– Ryan Giggs menorehkan
debut pertamanya sebagai interim manajer
Manchester United dengan baik dan
meyakinkan kala melawan Norwich City.
Pujian pun datang dari berbagai pihak,
termasuk dari internal klub melalui salah
satu pemainnya, Anders Lindegaard.Tanpa
ragu, penjaga gawang asal Denmark itu
menyebut Giggs sebagaiThe
NextGuardiola. Ya, Lindegaard seketika
terbuai dan menyamakannya dengan
Josep Guardiola, ketika mendengarkan
pidato Giggs sebelum pertandingan
dimulai.“Pidato terakhirnya sebelum tim
masuk ke lapangan melawan Norwich
benar-benar membakar semangat tim dan
hal seperti ini hanya saya rasakan dari Sir
Alex. Beberapa orang mungkin
mempertanyakan kapasitas Giggs yang
beralih dari rekan tim menjadi manajer.
Biasanya saya keberatan, namun dalam
kasus Giggs, ini hal lain,” terang
Lindegaard, sebagaimana dinukilGoal,
Selasa (29/4/2014).“Mungkin terdengar
naif dan nafsu, dan saya mengerti rasa
skeptik orang-orang mengenai sebuah
kesimpulan dari sebuah hasil sehari,
namun untuk saya, kami sedang
berurusan dengan Guardiola baru. Satu-
satunya pertanyaan adalah, apakah Giggs
siap untuk memaksimalkan potensi yang
dimilikinya,” lanjutnya.Memang,
mengatakan Giggs sebagainextGuardiola
terlalu cepat diucapkan, terlebih penilaian
muncul hanya dari satu pertandingan.
Perlu dilihat lebih jauh lagi hingga akhir
musim nanti, terutama jika
mengingatSetan Merahbelum menentukan
manajer permanen untuk musim-musim
kedepannya. (fir)
Rooney Benar-benar Sedih Saat moyes Pergi
David Moyes saat yang bersangkutan masih berada di Old Trafford selama 10 bulan belakangan.Sebab, menurut laporan dari kolumnis Sunday People, Steve Bates, Rooney dikabarkan sangat sedih dengan pemecatan Moyes dan bahkan sempat melampiaskan amarahnya pada sebagian rekan-rekan setimnya.Menurut Bates, pada hari Selasa lalu, setelah tiba di tempat latihan,
Rooney langsung masuk menuju ruang kerja Moyes. Namun, ia terlambat karena Moyes sudah mengemasi barang-barangnya dan pergi. Penyerang berusia 28 tahun tersebut kemudian menelpon eks Manajernya di Everton tersebut dengan nada emosional dan mengucapkan terima kasih atas semua jasa-jasanya selama di Old Trafford.Rooney disebut sangat berterima kasih pada Moyes, terutama karena pria tersebut memainkan peranan penting dalam keputusannya untuk bertahan di Old Trafford.
Pemain yang kerap dipanggil Wazza tersebut memang disebut akan hengkang dari United, sebelum akhirnya meneken kontrak baru dengan gaji mencapai 300ribu Pounds per pekan.Setelah mengucapkan terima kasih pada Moyes, Rooney juga disebut sempat mengamuk pada sebagian rekan-rekannya yang berbahagia dan merayakan kepergian Moyes.Saat ini, United dimanajeri olehRyan Giggs. Namun, pria asal Wales itu hanya akan menukangi Setan Merah hinggaakhir musim ini saja.(mrr/dim)
Giggs: Saya Akan Mainkan Sepakbola Gaya Man United
Ryan Giggs mengungkapkan
keinginannya untuk
mengembalikan filosofi
bermain Manchester United
usai resmi ditunjuk sebagai
pelatih pengganti hingga akhir
musim.
Seperti diketahui, Giggs
menjadi pelatih pengganti di
empat laga terakhir United
setelah David Moyes di pecat
awal pekan ini.
Dan ketika ditanya tentang
permainan seperti apa yang
akan dia terapkan kepada
United untuk empat laga
tersisa musim ini? Giggs
menjawab bahwa dirinya ingin
memainkan gaya sepakbola
yang telah menjadi trade mark
United.
"Saya akan memainkan gaya
permainan yang menjadi
filosofi saya, filosofi
Manchester United. Saya ingin
para pemain bermain dengan
gairah, kecepatan, tempo dan
imajinasi, semua aspek yang
saya harapkan dari pemain,"
ungkapnya.
"Tapi dari semua itu, nikmati
permainan. Kami memiliki tiga
laga home di Old Trafford di
mana performa kami di sana
belum hebat. Saya ingin
melihat gol, dan saya ingin
melihat tekel dari para
pemain," tandasnya.
Giggs Pengganti Sementara Moyes
David Moyes "Story"
MU,Arsenal,Chelsea,Liverpool
dulu keempat tim ini
bertanding dengan damai.
Namun semua berubah ketika
Man.City menyerang!
hanya sir alex yang mampu
menghentikannya, tapi ketika
dunia membutuhkannya dia
menghilang. musim
kompetisipun berlalu, tim dan
management menemukan
"David Moyes" meski ia
memiliki kemampuan yang
luar biasa, dia masih perlu
banyak belajar! tapi kami yakin
dia dapat menaklukan
dunia.. #IMUNITED
Manchester United bukanlah sebuah klub yang gemar memecat pelatih
Manchester United bukanlah sebuah klub yang
gemar memecat pelatih, atau demikian
menurut beberapa orang. Sir Alex Ferguson
sudah membentuk segalanya selama 26 tahun
di Old Trafford, namun masa pemerintahannya
yang sukses tampaknya juga telah
mengaburkan kebenaran pada tahun-tahun
sebelumnya, ketika para manajer sering
didepak sejak pertama kali menunjukkan
masalah.
Hanya karena Ferguson yang mendapatkan
waktu berlebih dari jajaran direksi United,
maka hal itu tidak berarti mereka begitu
akomodatif seperti sebelumnya, atau harus
demikian di masa depan.
David Moyes kini berada di ambang akhir.
Setelah kekalahan di Old Trafford pada
pertengahan pekan atas Manchester City,
dengan beberapa fans yang mencela Ferguson
untuk perannya dalam penunjukkan Moyes
sebagai penggantinya, dan yang lainnya
bersorak kepada sang manajer baru di kursi
pelatihnya, maka kini pihak klub secara aktif
mencari alternatif yang lain meski belum
sampai satu tahun pergantian jabatan.
Namun sejarah United yang tidak gemar
memecat pelatih adalah berkah bagi Moyes,
begitukah? Mungkin tidak. Hanya ada dua
manajer sejak era Perang Dunia II yang tidak
mendapatkan pemecatan: Ferguson dan Sir
Matt Busby.
Gol Mark Robins melawan Nottingham Forest
di Piala FA 1989/90 disebut sebagai sebuah
momen yang menyelamatkan karier Ferguson,
namun itu adalah keburuntungan yang
membuatnya terhindar seperti pendahulunya.
Jika hal itu tidak terjadi, maka pria Skotlandia
tersebut sudah keluar dari pekerjaannya
setelah tampil buruk selama satu setengah
musim, meski sejatinya ia sudah diberi waktu
yang dirasa cukup untuk mengembalikan
kejayaan klub setelah pensiunnya Busby.
Contoh yang tepat, dan mungkin yang serupa
dengan Moyes, adalah Wilf McGuiness.
McGuiness kala itu berusia 31 tahun ketika ia
dipromosikan dari perannya sebagai bos tim
cadangan untuk mengambil alih peran Busby
di akhir musim 1968/69, namun setelah finis
di urutan kedelapan di musim pertamanya, ia
pun ditunjukkan jalan keluar pada Desember
di musim keduanya bersama The Red Devils
setelah finis di urutan ke-18 di Divisi Utma.
Busby lantas kembali untuk menyeimbangkan
kapal yang goyah, sebelum Frank O’Farrell
menjadi pria kedua yang mendapatkan
kesempatan untuk membawa klub melangkah
ke depan. Nyatanya, ia tak mampu memenuhi
ekspektasi. Hari-hari terbaik George Best
mendekati akhir, dan pendekatan O’Farrell
menjadi kurang populer dengan para
pemainnya; ia bahkan meminta skuatnya
untuk mengatur jadwal hanya untuk berbicara
dengannya.
Masa kepemimpinannya sejatinya berlangsung
baik, lantaran mendapati keunggulan sepuluh
poin di puncak, tapi The Red Devils hancur
dan akhirnya finis di urutan kedelapan.
Setelah pada awalnya mendapat manfaat dari
keraguan, jajaran direksi United langsung
bertindak cepat dan memecat pelatihnya pada
Desember 1972 menyusul kekalahan 5-0 dari
Crystal Palace, yang mana membuat klub
menghuni urutan kedua terbawah.
Tommy Docherty lantas masuk dan
menyelematkan klub dari degradasi, namun
pada akhir musim George Best dan Denis Law
pindah yang disusul pensiunnya Bobby
Charlton. ‘The Doc’, tanpa ketiga pemain
besar klub, tidak mampu menyelamatkan
United dan mereka terdegradasi pada
1973/74.
Docherty, atas kesempatan dari dewan direksi,
diberi waktu untuk membangun kembali klub
dari divisi dua, dan meraih promosi sebagai
juara. Kala itu, tidak ada kekhawatiran
pemecatan ketika ia membawa klub ke urutan
ketiga dan final Piala FA setahun kemudian.
Namun di tengah badai publisitas menyusul
perselingkuhannya dengan istri fisio United, ia
pun dipecat di bulan Juli.
Dave Sexton, lantas dipandang sebagai
sepasang tangan yang diperlukan setelah era
Docherty. Posisinya terbilang aman selama
klub itu tampil baik, tapi ketika hal-hal
semakin memburuk, ia pun keluar seperti
halnya McGuiness dan O’Farrell.
Setelah pihak klub mengalami kondisi naik
turun, ia pun selamat setelah finis di urutan
kesepuluh di musim pertamanya, dan tidak
berada dalam bahaya berkat sebuah
penampilan di final Piala FA 1979 dan finis di
urutan kedua pada 1980. Namun dengan klub
yang menghuni urutan kedelapan di Divisi
Utama dan pertunjukan suram di ajang
lainnya, Sexton lantas disingkirkan pada April
1981. Ia didepak kurang dari semusim penuh
setelah finis di urutan kedua.
Pihak klub kembali mengubah pendekatan
mereka dan menunjuk Ron Atkinson. Tapi Big
Ron, sama seperti lainnya, mendapat bayang-
bayang pemecatan jika menunjukkan tanda-
tanda masalah. Namun, ia terbebas dari itu
sebagaimana klub yang ia tangani menantang
gelar juara pada 1981/82, dan kemudian
mengamankan Piala FA pada 1983 yang
mana membuat fans United kembali bermimpi.
Musim berikutnya ia membantu mereka ke
puncak klasemen beberapa kali, hanya untuk
finis di urutan keempat, dan pada 1984/85 ia
memenangkan Piala FA lagi, menjadi manajer
tersukses United sejak era Busby.
Namun kesabaran lantas menguap. Pada
1985/86, klub yang ia asuh mampu
memenangi sepuluh partai pertama memasuki
Tahun Baru yang membuat mereka di puncak,
namun kemudian terjatuh dan suporter
menjadi frustrasi dengan kegagalan tim dalam
menunjukkan potensinya.
Hal-hal pun memburuk begitu cepat setelah
ada laporan bahwa Alex Ferguson siap untuk
datang pada musim panas 1986, namun
Atkinson bertahan dan memulai musim
berikutnya. Hanya beberapa bulan berselang,
ia pun ditendang. United terpuruk di urutan
dua terbawah pada 6 November, dan Atkinson
dipecat setelah mendapati beberapa hasil
buruk.
Tapi bagaimana dengan periode empat tahun
Ferguson yang suram, yang mana para
penggemar kini berusaha untuk mencari
alasan yang sama guna mendukung Moyes?
Well, musim pertama Ferguson terlihat sangat
menjanjikan; dia menyelamatkan klub dari
degradasi pada 1986/87 dan kemudian finis
di urutan kedua di musim penuh pertamanya.
Dia lantas berada dalam tekanan menyusul
finis di urutan ke-11 pada 1989, yang sempat
memunculkan banner bertuliskan ‘Three years
of excuses and we're still crap, ta-ra Fergie' di
Old Trafford, dan ia pun pada waktu itu
sangat dekat dengan pemecatan di setengah
jalan pada musim berikutnya.
Namun gol Robins menyelamatkan Ferguson
dari pemecatan di sebuah klub yang telah
mengembangkan kebiasaan mendepak
manajer mereka di tengah tekanan fans dan
hasil yang buruk. Kini, dengan United yang
dipertemukan raksasa Bayern Munich yang
mana menjadi kesempatan mereka meraih
satu-satunya piala pada musim ini, dan
dengan tekanan publik yang ada, di mana titik
balik Moyes akan muncul?
David Moyes bisa memahami ada kelompok suporter yang membuat flying banner Wrong One - Moyes Out.
David Moyes bisa memahami ada kelompok
suporter yang membuat flying banner Wrong
One - Moyes Out.
"Saya telah mendengar hal itu dan apa yang
mereka katakan tentang hal itu, tapi ini
merupakan perjalanan panjang dan ini hanya
awal dari perjalanan panjang tersebut,"
"Orang-orang bisa melakukan itu. Mereka
berhak untuk melakukan itu."
Namun, Moyes juga mengatakan bahwa ia
memiliki dukungan lebih dari suporter.
"Ke mana pun saya pergi saya mendapatkan
dukungan besar dari para pendukung
Manchester United,"
"Saya berada di sebuah makan malam untuk
Darren Fletcher dan ada pendukung
Manchester United yang datang kepada saya
dan berkata: 'Ayo, terus maju, kita memahami
persis situasi klub dan tim ini'. Mereka benar-
benar mendukung dan setiap kali saya di Old
Trafford mereka telah luar biasa. Saya melihat
banyak hal berbeda dari apa yang dikatakan
banyak orang." # mufc
Moyes: Sir Alex Juga Akan Kesulitan Jika di Posisi Saya
"Jika seandainya SIr Alex yang menjadi
pelatih di sini
musim ini, dia juga pasti akan kesulitan.
Saya yakin dia
akan setuju dengan pendapat saya ini,"
terang Moyes
seperti dilansir The Daily Mail.
"Semua orang tahu bahwa skuat kami
sudah semakin
tua. Jadi, siapa pun yang menjadi pelatih
tim ini akan
mengalami kesulitan musim ini. Saya
percaya itu akan
terjadi, siapa pun pelatihnya."
MU Dimata Pelatih Top Eropa
Arsene wenger: Man United itu
tim terbaik yg penah ada di
inggris
Josse Mourinho: Jika saya di beri
kesempatan oleh gletzer saya
ingin melatih united sampai
pensiun nanti
Brandon Rodgers: jika bermain
di old traffotrd saya merasa
seperti di rumah sendiri
Pep Guardiola: Man United tim
yang tidak akan hilang kejayaan
nya
Manuell Pelegrini: jika memilih
man city atau man united jelas
saya pilih united saya melatih
city karena tidak ada tawaran
dari united
Carlo Anclloti: madrid dan united
memang sudah bersahabat sejak
lama sehingga saya ingin partai
final league champions ingin
menghadapi united karna hanya
united yg mampu mengimbangi
madrid
Entri Populer
-
Schnderlin Is Red Selamat datang Schnderlin. Sudah empat pemain yang sudah bergabung dengan Man. utd. Dua menunggu konfirmasi,semoga deal...
-
Gambar Pemain Manchester United Membawa tombak Trisula memecahkan kaca. Semoga ini awal yang bagus untuk United. Selamat datang Adidas,ter...
-
Gambar Wallpaper Manchester United Putih Belang Merah
-
DpBbmTerbaru-Manchester United Songoku Dragon Ball
-
Swcheinsteiger Be Difference. Pose pemain anyar United Swcheinsteiger bersama Mata break thenexpectation.